Pada 31 Januari 2025 lalu, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ BKPM merilis capaian realisasi investasi Indonesia tahun 2024 sebesar Rp 1.714,2 triliun, atau 103,9% dari target yang ditetapkan. Angka ini naik dari pada capaian realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.418,9 triliun atau naik 20,8%.

sumber : Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ BKPM 

Bagaimana dengan capaian realisasi investasi Provinsi Jawa Tengah?

Hari ini pada tanggal 11 Februari 2025, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah mengumumkan laporan mengenai realisasi investasi untuk tahun 2024. Provinsi Jawa Tengah berhasil mencapai nilai sebesar Rp 88,44 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp80,10 triliun, dengan pencapaian 110,42 persen.

Rincian Investasi tersebut terbagi Berdasarkan :

• Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Rp 68,67 triliun
• Usaha Menengah Kecil (UMK): Rp 19,77 triliun

Dampak Positif Investasi Bagi Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah

Pengamatan terhadap penyerapan tenaga kerja dari tahun 2020 hingga 2024 menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja yang terserap sejalan dengan peningkatan investasi, dengan jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 409.338 orang pada tahun 2024.

Total investasi ini tersebar dalam 65.815 proyek dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 409.338 orang.

Dalam hal serapan tenaga kerja, Jawa Tengah menempati posisi teratas di Pulau Jawa dengan 409.338 orang, diikuti oleh Jawa Barat (383.707 orang), DKI Jakarta (363.345 orang), Jawa Timur (298.893 orang), dan Banten (149.099 orang).

Tren Positif perkembangan Investasi di Jawa Tengah kurun waktu 5 Tahun terakhir

Melihat perkembangan investasi selama lima tahun terakhir (2020-2024), realisasi investasi menunjukkan tren positif. Selama lima tahun terakhir Jawa Tengah menunjukkan pertumbuhan investasi yang signifikan, di mana total PMDN dan PMA meningkat dari Rp 19,77 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 68,67 triliun pada tahun 2024. Data menunjukkan bahwa investasi di sektor mikro, kecil, dan menengah (UMK) juga meningkat, mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Realisasi investasi tersebut tersebar di berbagai sektor usaha, dimana sektor yang paling dominan adalah:

• Industri Kimia dan Farmasi: Rp 1,86 triliun
• Industri Makanan: Rp 1,83 triliun
• Konstruksi: Rp 1,37 triliun
• Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi: Rp 1,24 triliun
• Industri Kendaraan Bermotor: Rp 1,2 triliun

Data ini menunjukkan bahwa sektor industri terus mendominasi realisasi investasi di Jawa Tengah, yang berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Negara mana saja yang menjadi penyumbang investasi terbesar di jawa Tengah?

Pertumbuhan investasi asing yang signifikan menunjukkan bahwa investor luar negeri percaya pada potensi pasar di Jawa Tengah. Penanam Modal Asing yang memiliki kontribusi Investasi Terbesar yaitu Singapura, diikuti oleh Hongkong, Korea Selatan, Tiongkok, dan Thailand.

Strategi dan Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target investasi, termasuk:

• Peningkatan Promosi Investasi: Melalui berbagai forum dan kerja sama dengan investor asing.
• Pemberian Insentif Investasi: Seperti tax allowance dan tax holiday bagi investor di kawasan industri.
• Pengembangan Infrastruktur: Untuk mendukung kelancaran operasional investasi.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil, Jawa Tengah optimistis dapat terus meningkatkan realisasi investasi dan kesejahteraan masyarakatnya di tahun-tahun mendatang.

sumber : Portal Berita Pemerintah Provinsi Jawa Tengah